Momen Lebaran selalu identik dengan berbagai hal yang menyenangkanNggak heran momen Lebaran selalu menjadi hari yang dinanti-nanti oleh umat muslim didunia tak terkecuali di IndonesiaAda banyak tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat IndonesiaMulai dari mudik, silahturahmi ke sanak saudara jauh, berlibur ke tempat wisata dengan keluarga hingga momen menarik lainnya jadi pemandangan lumrah saat Lebaran.
Namun, ada perbedaan antara lebaran zaman dulu dengan lebaran zaman sekarang yang terkadang membuat kita rindu dan ingin bernostalgia akan momen-momen lebaran zaman dulu yang tentunya lebih terlihat momen kebersamaannyaNggak hanya momen kebersamaan, namun masih ada banyak hal ngangenin yang belum tentu bisa kita rasakan saat Lebaran saat ini.
Nah berikut berbagai hal dalam perayaan Idul Fitri atau Lebaran zaman dulu yang ngangeninLet’s check it out guys!
1Kumpul-kumpul bareng keluarga tanpa adanya smartphone ataupun gadget serba canggih lainnya
photo via serumpi.com
Salah satu hal yang paling terlihat berbeda dari lebaran zaman dulu dan sekarang adalah momen kebersamaannyaKalau zaman dulu sangat terlihat deh momen kebersamaannya, sungkeman silahturahmi, keluarga pada kumpul, makan-makan bersama, bersenda gurau bersama tanpa disibukkan dengan aktifitas bermain smartphone seperti saat ini.
Meskipun sungkeman dan kumpul-kumpul keluarga masih tetap dilestarikan hingga kini, namun kebanyakan orang akan sibuk dengan smarthpone nya masing-masing, yang punya pacar akan sibuk chatingan sama pacar atau malah lebaran dirumah sang pacarTentunya momen kedekatan dan kebersamaan lebaran zaman dulu jadi lebih ngangenin dimasa sekarang.
2Takbir keliling kampung berjalan kaki sambil bawa obor
photo via humorceritaku.blogspot.com
Dari dulu hingga sekarang, takbiran masih dilakukan penduduk desaHanya saja pawai untuk merayakan malam takbir zaman sekarang sedikit berbeda dengan perayaan malam takbir zaman duluSekarang takbir keliling dirayakan lebih meriah, tidak hanya berkeliling kampung, tapi sudah keliling di area perkotaan dan tidak berjalan kakiTakbir keliling zaman sekarang dilakukan dengan motor, mobil-mobil pick up sampai truk yang dihias secantik mungkinTak lupa dipasang sound system dan bedug sebagai pelengkap malam takbir.
Kalau zaman dulu, malam takbiran dimeriahkan dengan pawai oborLalu berjalan kaki beramai-ramai menyusuri jalan-jalan kampung sambil mengumandangkan takbir dan menebuh bedug dengan perasaan bahagiaWalaupun terkesan sederhana, hanya bermodalkan obor yang terbuat dari batang bambu, namun justru kesederhanaan itulah yang sangat berkesan dan ngangenin.
3Lagu lebaran zaman dulu yang ngangenin
Saat perayaan lebaran, tidak hanya tradisi unik saja yang memeriahkan idul fitri, namun juga ada lagu-lagu khas yang biasanya menggema pada momen-momen tersebutMeskipun saat ini ada banyak lagu-lagu religi terbaru, namun lagu-lagu religi zaman dulu masih tetap ngangeninSampai-sampai kalau belum dengerin lagu-lagu religi zaman dulu maka lebaran terasa belum lengkapLagu-lagu religi zaman dulu yang ngangenin seperti lagu “Baju Baru” dari Dhea Ananda, “Minal Aidzin wal Faidzin” dari All Star, “Arti Puasa” dari Tasya hingga lagu “Jagalah Hati” dari Snada.
4Tradisi bikin kue yang ngangenin
photo via antarafoto.com
Nostalgia perayaan lebaran yang ngangenin berikutnya adalah tradisi bikin kueKalau zaman dulu, orang-orang sudah menyiapkan kue-kue lebaran 2 minggu sebelum Idul FitriAda berbagai jenis kue kering hingga kerupuk yang semuanya buatan tangan sendiriSehingga nggak heran kalau cita rasanya berbeda-beda setiap rumahMomen bikin kue bareng keluarga inilah yang sangat ngangenin.
Meskipun saat ini, ada juga yang masih membuat kue dengan tangan sendiri, namun kue lebaran zaman sekarang tidak dibuat jauh-jauh hariKesibukkan tentang kue-kue ini hanya berlangsung 1 sampai 3 hari sebelum Idul Fitri tibaPasalnya kebanyakan orang lebih memilih untuk membeli kue-kue lebaran di supermarket, pasar atau bahkan toko online.
5Kue lebaran zaman dulu
photo via catperku.com
Selain kebersamaan bikin kuenya yang ngangenin, jenis-jenis kue zaman dulu juga bikin kangenWalaupun sekarang sudah ada berbagai jenis kue lebaran dalam kemasan kaleng yang rasanya enak, tapi tetap saja kue-kue lebaran zaman dulu masih melekat dihatiSebelum ada kastengel, nastar, ataupun kue kering kekinian lainnya, orang-orang zaman dulu lebih banyak menyuguhkan kue-kue tradisional, seperti kembang goyang, semprong, rengginang, dan masih banyak lagi.
Jajanan kaleng era 90an juga sangat berkesan bagi kamu yang lahirditahun 90anJajanan kaleng ini wajib banget ada di meja ruang tamu saat lebaran dan pastinya kamu semangat banget buat milihin isinya yang kamu suka.
6Halal Bi Halal ke rumah-rumah tetangga
photo via inews.id
Halal bi halal adalah istilah untuk saling mengunjungi teman, tetangga, dan sanak saudara untuk saling ber maaf-maaf-anKalau zaman dulu, setelah salat Id dan tradisi sungkeman selesai, orang-orang akan berkunjung ke tetangga-tetangga untuk ber maaf-maaf-anPintu rumah akan terbuka lebar untuk mereka yang bersilahturahmi untuk ber maaf-maaf-anZaman dulu halal bi halal ini dilakukan door to door, berbeda dengan sekarang yang melakukan halal bi halal melalui media online dan gadget modernKini banyak di antara kita yang saling bermaafan melalui handphone, media sosial, dan semacamnyaPastinya halal bi halal zaman dulu ini sangat berkesan dan sangat ngangenin.
7Tradisi menerbangkan balon kertas
photo via goodnewsfromindonesia.id
Tradisi ini pasti sangat dirindukan oleh masyarakat PurbalinggaTradisi menerbangkan balon kertas ini dulunya rutin diselenggarakan saat lebaranBalon tersebut terbuat dari kertas minyakDikutip dari Kompas.com, tingginya mencapai lima meter dengan diameter satu hingga dua meterDengan ukuran yang relatif besar, balon akan dipikul secara gotong royong oleh masyarakat ke tempat pelepasan.
Uniknya, balon ini tidak dipompa seperti balon udara pada umumnyaMasyarakat akan memasukkan asap melalui cerobongJika sudah penuh dengan asap, balon akan langsung naik ke atasUntuk menciptakan suasana yang lebih meriah, balon-balon tersebut akan diberi ekor yang dilengkapi dengan petasan dan parasutNantinya, petasan dan parasut ini akan berjatuhan setelah balon mengudara.
Tradisi unik ini biasanya dilakukan di kampung-kampungNamun kini, tradisi menerbangkan balon di Purbalingga telah dilarang oleh pemerintah karena dianggap membahayakan penerbangan.
8Perang sarung
photo via dream.co.id
Anak-anak tahun 90an pastinya pernah merasakan bagaimana serunya perang sarung setelah shalat tarawihAnak-anak akan melepas sarungnya dan akan menyerang temannya dengan kibasan sarungPerang sarung biasanya akan berhenti jika sudah ada yang menangis.
9Iklan Ramadan dan Idul Fitri
Iklan ramadhan memang masih ada sampai saat ini, namun ada sedikit perbedaan dengan iklan yang dulu terutama bagi anak 90-anKalau dulu, banyak iklan-iklan Ramadan dan Idul Fitri tahun 90-an sampai era 2000-an yang mengandung makna sangat mendalamKetika iklan-iklan seperti ini tak lagi dijumpai pada masa sekarang, di sanalah generasi 90-an merasa ada sesuatu yang hilang pada suasana Lebaran tahun ini.
10Sinetron sarat makna dan pelajaran
photo via q2a-files.com
Sepanjang Ramadan menjelang Lebaran, dulu banyak banget sinetron sarat makna dan pelajaran yang diputar ketika waktu berbuka dan sahur, contohnya sinetron “Para Pencari Tuhan”, “Lorong Waktu”, hingga sinetron “Kiamat Sudah Dekat”Sekarang sudah nggak ada lagi sinetron seperti ituTentunya membuat genarasi 90-an merasa kehilangan.
Nah itulah beberapa nostalgia perayaan idul fitri zaman dulu yang ngangeninBagaimana menurut kalian guys? Ingin mengulang ke masa-masa dulu yang lebih sederhana namun menyenangkan?
website untuk di jual