Tips Berbisnis Dengan Teman Atau Saudara

Tips Berbisnis Dengan Teman atau Saudara

BlogUnik.com – Siapa nih yang trauma berbisnis dengan teman atau saudara sendiri karena berakhir cekcok? Jika kalian salah satunya, mungkin kalian perlu beberapa tips berbisnis dengan teman atau saudara berikut ini!

Seperti yang kita tahu, berbisnis dengan teman dekat atau saudara sendiri merupakan cara memulai bisnis yang paling mudahBahkan lebih mudah daripada memilih teman bisnis lain yang belum jelas karakter dan keuletannyaNggak heran jika sebagian orang lebih memilih mengajak teman dekat atau saudara sendiri untuk berbisnisBahkan banyak konglomerat-konglomerat yang sukses membangun kerajaan bisnis dengan keluarga sendiri.

Selain mengurangi resiko dalam bisnis, mengajak teman dekat ataupun saudara untuk berbisnis juga memiliki banyak kelebihan lainnyaIni karena kamu sudah mengenal potensi serta kelemahan orang tersebut dan tahu bagaimana harus menghadapinyaKamu juga sudah memahami karakter dan gaya satu sama lain sehingga dapat memperkuat posisi kerjasama tersebut.

Sayangnya tidak semua bisnis yang dijalani bersama teman dekat dan saudara bisa berbuah manisTak jarang justru dapat menjadi bumerang dan menjadikan kalian musuh dan membenci satu dengan yang lainIni karena bisnis yang dijalankan bersama teman dekat atau saudara sering kali diwarnai dengan masalah profesionalitas yang kurang.

Maka dari itu, sebelum memulai bisnis dengan teman dekat ataupun saudara, kamu harus memperhatikan beberapa aturan penting, alias do & don’t agar tidak terjadi hal tak diinginkan, seperti berselisih paham yang berujuh menjadi cekcok dan bermusuhan, dan yang paling parah bisa membuat bangkrut.

Untuk itu, berikut beberapa tips dalam berbisnis dengan teman dekat atau saudara yang bisa kamu coba terapkanSo let’s check it out guys!

1Pisahkan masalah bisnis dan urusan pribadi

photo via powerhomebiz.com

Teman adalah teman, saudara adalah saudara, dan bisnis adalah bisnisKamu harus mengingat dan memahami hal ini sebelum memulai bisnis dengan teman atau saudara kamuPisahkan antara urusan kantor dengan urusan pribadi dengannya dan buatlah batas-batas tertentuKapan kamu dengan partner bisnis kamu harus bersikap layaknya teman atau saudara dan kapan kalian bersikat selayaknya partner bisnis.

Hindari membahas bisnis ketika kalian berada di luar kantor kecuali jika sangat mendesakJika masih dalam lingkup kantor, kamupun tidak perlu sungkan untuk menegur partner bisnis kamu, jika mereka tidak bekerja sebagaimana mestinya dan meninggalkan tanggung jawabnya, begitu pula sebaliknya.

2Pastikan teman dekat atau saudara yang diajak juga memiliki kompetensi yang mumpuni

Meskipun berbisnis dengan teman dekat atau saudara sendiri, tetap saja kamu harus memastikan kalau partner bisnis yang kamu pilih memiliki kompetensi yang mumpuniSehingga dalam menjalani bisnis ini tidak menjadi tumpang tindih karena yang jago berbisnis hanya satu pihak sajaDengan cara ini, pembagian tugas juga akan berjalan sesuai rencana karena masing-masing orang punya kompetensi yang berbeda-beda.

3Samakan visi dan misi terlebih dulu

Salah satu hal yang harus kamu perhatikan sebelum memulai bisnis dengan teman atau saudara adalah pastikan kamu dan dia menyamakan visi dan misi terlebih dahuluVisi dan misi dalam berbisnis bisa menjadi landasan utama mau kemana arah bisnis kalian.

Ini sangat penting untuk diutamakan karena meskipun teman/saudara, tak menutup kemungkinan kalian memiliki visi misi yang berbedaMisalnya saja teman kamu lebih fokus pada kuantitas atau profit dan kemampuan dalam menjual produk yang sangat besarSedangkan kamu sendiri justru menginginkan untuk mengutamakan kualitas dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan serta mengembangkan networking dalam berbisnisHal ini tentunya akan berdampak pada bisnis yang kalian jalani kedepannya.

4Tentukan pembagian modal dengan adil

photo via bizjournals.com

Setiap bisnis pasti memerlukan modal diawal agar dapat berkembangNah kunci sukses berbisnis dengan teman/saudara yaitu dengan menyuntik besaran modal secara transparan dan berimbangSejak awal, kalian sudah harus memutuskan pembagian modal secara jelas dan adil.

Sebaiknya semuanya menanamkan modal usaha dengan besaran samaMisalnya dua orang menyetor 50-50, untuk memudahkan kepemilikan usaha dan pembagian laba nantinya.

Selain itu, pastikan juga semuanya sudah jelas tertulis diatas kertas perjanjian dengan materai, termasuk soal pembagian tugas dan keuntunganHal ini sangatlah penting agar dimasa depan tidak terjadi permasalahanBahkan kalian juga wajib memperbarui kontrak setiap terjadi penambahan modal sebagai imbas usaha yang makin berkembang.

Perlu diingat bahwa modal yang kalian siapkan untuk memulai bisnis bersama-sama haruslah murni dari uang yang kalian siapkan khusus untuk investasi, bukan dari dana kebutuhan keluarga sehingga terhindar dari masalah keuangan pribadi.

5Tentukan kepemilikan bisnis

Selanjutnya kalian harus menentukan kepemilikan bisnisKepemilikan dalam sebuah bisnis bersama bisa saja 50/50 atau 40/60 dan sebagainya tergantung pada berapa modal yang disuntikanSelain itu, dalam hal kepemiliki bisnis ini, kamu juga harus memperhatikan siapa-siapa saja yang bisa menangani bisnisMungkin ada yang bisa full time atau ada yang hanya paruh waktu saja.

Waktu dalam bekerja juga bisa menjadi acuan dalam menentukan kepemilikan bisnis kalianHal demikian juga harus menjadi pertimbangan kamu dalam menjalin kerjasama antara teman.

Hindari memberikan hak kepemilikan pada orang yang hanya hanya menyumbangkan tenaga saja tanpa ikut menyuntikkan modalKarena biasanya mereka yang hanya menyumbang tenaga tidak merasa ikut memiliki usaha karena tidak menanam uangKalau bisnis kalian bangkrut ia tidak akan kehilangan apa-apaKarenanya, untuk memulai bisnis, sebaiknya semua pihak menanamkan modal agar merasa memiliki dan menanggung usaha bersama.

6Tentukan pembagian tugas masing-masing

Tips berbisnis dengan teman atau saudara berikutnya adalah dengan menentukan pembagian tugas masing-masingNah pembagian tugas ini sangatlah penting jika semua pendiri ingin terlibat dalam bisnisMaka dari itu, harus ada struktur yang jelas, supaya tidak membingungkan siapa yang menjadi pucuk pimpinannyaPembagian tugas ini sangat berkaitan dengan pembagian hasil nantinyaSelain itu, pembagian tugas juga harus adil dan sesuai dengan kelebihan dan kompetensi masing-masing.

Bila perlu pembagian tugas atau job desk dibuat dengan detail dan sangat rinciTulislah semua pembagian tugas dengan terperinciNantinya rincian pembagian tugas itu bisa menjadi “hukum” tertulis tentang peran masing-masing pihak yang terlibat dalam bisnisMisalnya saja, kamu bertanggung jawab terhadap pemasaran produk dengan rincian tugas kampanye produk, mendapatkan calon pembeli, bertanggung jawab terhadap target penjualan, dan lain sebagainyaSedangkan teman kamu bertugas di bidang lainnya dengan tanggung jawabnya masing-masing.

Dengan adanya pembagian tugas ini, diharapkan kedepannya, tidak ada yang saling melempar tanggung jawab ketika ada masalah dalam bisnis kalian di kemudian hari.

7Rencanakan pembagian keuntungan di awal

photo via businessnetpages.org

Sering kali bisnis yang dibangun bersama teman/saudara berakhir hancur karena disaat pembagian keuntungan terjadi masalah karena sejak awal tidak ada pembicaraan mengenai pembagian hasilUntuk menghindari hal ini, semua pihak harus mengenal apa itu dividen dan gajiSebaiknya kedua pihak mendapatkan dividen sesuai besar setoran, dan gaji yang sesuai porsi pekerjaan.

Misalnya, kamu menanam 30 persen modal, dan kamupun berkompetensi untuk mengurusi bagian produksiNah setelah bisnis berjalan enam bulan atau satu tahun, kamu bisa mendapat pembagian laba sebesar 30 persen beserta gaji bulananAtau ada yang hanya menanam modal saja tetapi tidak ingin terlibat operasional bisnis, mungkin hanya mendapat bagi hasil saja tetapi tanpa gaji bulanan.

Perlu dipertimbangkan bahwa, sebaiknya untuk bisnis yang baru berdiri dianjurkan tak langsung mengambil laba maupun gaji bulanan sebelum arus kas berjalan stabil.

8Pastikan ada perjanjian hitam di atas putih

Meski berstatus teman/saudara dan sudah mengenal karakter mereka, tetap saja jangan langsung percaya 100 persen apalagi bisnis yang kalian rintis ini adalah perihal uangMaka dari itu, pastikan kalian membuat perjanjian hitam di atas putih sebelum memulai bisnisPerjanjian ini bukan sekadar kesepakatan bersama untuk menjalankan bisnis, tapi juga menyangkut pembagian hasil, jumlah modal, dan siapa yang menanggung risiko.

Jika tidak memiliki perjanjian, bisnis tersebut akan lemah di mata hukumJika sampai terjadi masalah di masa depan, maka akan sulit diselesaikanSurat perjanjian ini juga memaksa semua pihak yang terlibat dalam bisnis menunjukkan karakter profesionalitas merekaDan ini akan menghindari kalian dari rasa nggak enakan dan rasa sungkan karena berbisnis dengan teman dekat ataupun saudara.

9Jaga komunikasi dan pastikan selalu ada pertemuan rutin sebagai partner bisnis

Jangan mentang-mentang sama saudara sendiri ataupun dengan teman dekat, kamu jadi menyepelekan komunikasi, justru karena kamu berbisnis dengan orang-orang terdekat, maka komunikasi sangatlah penting.

Bahkan tak hanya dengan teman/saudara, komunikasi ini sifatnya sangat vital dalam berbisnis ketika kamu memulai bisnis mau dengan siapapun partner bisnis kamuMaka dari itu, penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dan apa adanya sehingga jika ada masalah langsung terdeteksi sejak awalJika ada masalah, langsung diskusikan dan cari solusinya, jika ada selisih paham, langsung utarakan masalahnya dan jangan biarkan salah paham menjadi masalah yang berlarut-larut hingga membuat bisnis menjadi berantakan.

Biar komunikasi berjalan langgeng dan rutin, ada baiknya kalian menjadwalkan pertemuan dalam frekuensi waktu tertentuSaat melakukan pertemuan, kalian dapat bertukar pendapat tentang kendala dan masalah sekaligus mencari solusinyaPastikan kalian tidak melewatkan pertemuan rutin jika ingin bisnis yang dijalani terus berkembang.

10Ingat jika bisnis yang kamu jalankan adalah bisnis bersama

photo via glaszproductions.com

Ketika kamu membangun bisnis dengan orang lain, terlebih dengan teman/saudara sendiri, maka kamu tidak bisa bekerja secara individuJadi jangan terlalu fokus dengan tugas dan tanggung jawab sendiriIngatlah bahwa bisnis tersebut bukan kamu yang bangun sendiriAda sebuah tim dalam sebuah usaha dan kesuksesan kamuKarenanya, kamu harus menjalin sebuah hubungan yang harmonis dan kompak dengan tim kamu dan harus melibatkan mereka agar mereka juga merasa di libatkan dan di hargai dalam bisnis nya.

11Bicarakan resiko

Jangan hanya membicarakan modal dan keuntungan saja, dalam berbisnis, kamu juga harus membicarakan resikoAnalisis resiko dalam berbisnis sangat diperlukan dan hukumnya mutlakDari resiko ringan hingga resiko terburuk pun harus kamu bicarakan secara terbuka dengan partner bisnis kamu.

Ketika kamu berpartner dengan teman/saudara sendiri, kamu dan dia bisa membicarakan tentang kemungkinan resiko seperti putusnya ikatan pertemanan atau bahkan persaudaraan jika nantinya ada masalah dalam bisnis kalianMaka dari itu, dalam pembicaraan ini, penting halnya kalian berdiskusi dan membuat tindakan pencegahan dini ketika nantinya mendapati tanda-tanda resiko yang akan dihadapi.

12Bekerja secara profesional

Terkadang membangun bisnis bersama teman/saudara berakhir dengan kebankrutan karena orang-orangnya tidak bisa bekerja secara profesinalMaka dari itu, jika kamu ingin bisnis menjadi langgeng, pastika kamu dan partner bisnis kamu bekerja secara profesional.

Bedakan waktu antara bekerja dan bersenang-senang, meskipun itu bersama temanSesekali mungkin kamu bisa mengobrol demi memecah kejenuhan dengan tetap memperhatikan produktivitasNamun jangan sampai obrolan kalian malah mengganggu waktu kerjaIngat, kamu adalah pemilik usaha yang harus bekerja secara profesional.

13Saling menilai dan mengawasi

photo via forafinancial.com

Terkadang, dalam bisnis bersama teman atau saudara, pembagian tugas jadi tidak jelas karena kebanyakan hanya mengandalkan rasa percaya tanpa mempertimbangkan keahlian di awal dan malas mengevaluasi hasil kerja temannyaMeskipun rasa percaya pada teman cukup besar, setiap orang yang terlibat dalam bisnis patungan ini sebaiknya tetap mengontrol kerja temannya, melalui evaluasi mingguan atau bulananPatikan jika masing-masing dari kalian melaporkan apa yang sudah dikerjakan, kendala, dan kemajuan dalam bisnis mereka.

Mungkin akan ada rasa sungkan untuk saling mengawasi dan mengkritik teman/saudara ketika berbisnisNamun, cara ini penting dilakukan agar setiap orang mengetahui apa yang dikerjakan partnernya atau setidaknya menjaga masing-masing untuk tetap bekerja dengan profesional dan menekan risiko lalai terhadap tanggung jawab masing-masing.

Nah itu dia beberapa tips berbisnis dengan teman atau saudara yang bisa kamu jadikan panduan untuk memulai bisnis dengan merekaSemoga bermanfaat!


website untuk di jual