Fakta Seputar Suku Ainu, Suku Asli Penghuni Pulau Hokkaido

Daftar Agen Rahasia Terhebat Sepanjang Sejarah

Jepang dikenal sebagai negara super maju dengan berbagai kecanggihan teknologi yang dimilikinyaMungkin bisa dibilang, semua masyarakat Jepang hidup dengan kecanggihan teknologiNamun ternyata, dibalik kecanggihan tersebut, Jepang memiliki satu suku dengan kehidupan yang jauh dari kata modern dan maju.

Ialah suku AinuSuku asli Jepang yang tinggal di pulau sebelah utara Jepang, tepatnya di Hokkaido dan kepulauan Kurile dan Sakhalin ini hidup dengan berbagai diskriminasi, mereka dipinggirkan oleh pemerintahan Jepang selama berabad-abadPemerintah Jepang baru mengakui keberadaan suku Ainu sebagai penduduk asli Jepang pada tahun 2008Sebelum tahun itu, mereka seakan hidup sebagai orang asing di JepangPada April 2019, mereka lantas diakui secara hukum sebagai penduduk asli Jepang, setelah bertahun-tahun musyawarah, yang menghasilkan apresiasi yang lebih positif terhadap budaya Ainu dan kebanggaan baru dalam bahasa dan warisan budaya mereka.

Suku Ainu Jepang yang disebut-sebut sebagai cikal bakal etnis pribumi Jepang ini pun menyimpan berbagai fakta menarik yang tak banyak diketahui orang-orang masa kiniBerikut beberapa fakta menarik tentang Suku Ainu JepangLet’s check it out guys!

1Suku Ainu sudah berada di Jepang sejak periode Jomon, antara tahun 14.500 hingga 300 SM

photo via en.wikipedia.org

Menurut ainu-museum.or.jp, orang Ainu merupakan suku asli yang tinggal di pulau sebelah utara Jepang, tepatnya di Hokkaido dan kepulauan Kurile dan SakhalinMeski begitu, sebagian besar orang Ainu saat ini tinggal di Hokkaido dan hanya segelintir manusia yang menetap di SakhalinMenurut data The Ainu Museum, terdapat 24.000 orang Ainu di Hokkaido dan 2.700 orang tinggal di Tokyo.

Suku Ainu dipercaya telah hidup sejak periode Jomon Periode Jomon sendiri merupakan periode penting dalam masa prasejarah JepangPada masa ini, kebudayaan Jepang mulai terbentukDiperkirakan, Periode Jomon ini berlangsung antara tahun 14.500 SM hingga 300 SM.

2Ras yang tak dikenal

photo via scribol.com

Dikutip dari situs web Russia Beyond, Suku Ainu dipercaya berumur 15.000 tahunJauh lebih tua dari bangsa Sumeria (bangsa yang pertama kali mendiami wilayah Mesopotamia) atau MesirKarena itu, beberapa orang berpendapat bahwa Ainu bukan hanya sekelompok suku, melainkan sebuah rasAda dua teori tentang asal-usul merekaYang pertama adalah “teori utara”Teori ini menyebutkan bahwa orang-orang Ainu berasal dari utara, yang kemudian dihuni oleh bangsa Mongol dan TionghoaTeori kedua menyebutkan bahwa leluhur mereka berasal dari Polinesia karena suku Ainu memiliki banyak kesamaan dengan penduduk Oseania dalam hal pakaian, ritual, agama, dan tato.

3Ciri-ciri fisik suku Ainu dengan masyarakat Jepang umumnya

photo via multictyworldtravel.com

Secara fisik, mereka memang terlihat berbeda dibandingkan dengan sebagian besar populasi JepangSuku Ainu memiliki rambut tebal dan keriting, sera berjenggot tebalMata mereka berwarna coklat atau biru, dan kulit mereka pun lebih pucat.

Salah satu ciri khas unik yang dimiliki Suku Ainu adalah tato di mulut para wanitaPara perempuan Ainu membuat tato yang menyerupai senyum Joker, sementara para pria memiliki janggut yang sangat lebatBiasanya para wanita di Suku Ainu akan mebuat tato di mulut ketika mereka sudah dewasaSedangkan para lelaki akan berhenti mencukur jenggot mereka pada usia tertentu.

Di masa lalu, para perempuan akan mulai melukai wajah mereka sejak usia tujuh tahunDengan pisau upacara, mereka membuat irisan di sudut bibir dan menggosokkan arang ke luka yang merekahSetiap tahun, beberapa irisan baru akan ditambahkan dan “senyuman” itu akan disempurnakan oleh mempelai pria di pesta pernikahanPerempuan Aiun juga sering memiliki tato lengan.

Saat ini, mereka tak lagi melakukannya dengan cara iniSekarang, mereka hanya menggunakan pensil untuk menggambar “senyuman” dan hanya dilakukan pada acara-acara tertentuDi sisi lain, para pria memiliki bulu wajah yang sangat lebatMereka bahkan memiliki tongkat khusus untuk menopang kumis panjang mereka saat makan.

4Memiliki Kepercayaan yang khas

photo via straitstimes.com

Sebagaimana suku asli pada umumnya, masyarakat Ainu memiliki kepercayaan yang khasOrang Ainu menganggap hal-hal yang berguna atau yang tak dapat dikontrol oleh mereka sebagai “kamuy” atau dewaDalam kehidupan sehari-hari, mereka berdoa dan melakukan berbagai upacara untuk para dewa.

Terdapat banyak dewa menurut kepercayaan orang Ainu, antara lain dewa “alam” (api, air, angin, dan petir), dewa “binatang” (beruang, rubah, burung hantu, dan grampus), dewa “tumbuhan” (aconite, jamur, dan tanaman Baru Cina), dewa “benda” (perahu, periuk), serta dewa yang melindungi rumah, gunung, dan danau.

5Sangat menghormati beruang

photo via medium.com

Penduduk suku Ainu dikenal sangat menghormati beruangMereka menganggap beruang sebagai bentuk penyamaran dewa gunung di BumiBeruang juga dianggap dapat memberikan banyak manfaat seperti dagingnya bisa dimakan, bulu untuk pakaian, dan tulang untuk membuat peralatan rumahSetiap musim semi, suku Ainu akan melakukan ritual pengorbanan beruang yang disebut Iyomante.

Untuk mendapatkan be­ruang, mereka akan memburu­nyaMeski begitu, beruang yang dikorbankan tidak boleh sem­barangItu harus berupa anak beruang beserta induknyaInduk betina akan dikorbankan terlebih dahulu di mana rohnya akan dikirim ke dewa-dewa dalam upacara khusus.

Sedangkan anak beruang, dirawat dan dibesarkan suku Ainu selama dua tahun sebelum dikor­bankanPenduduk Ainu akan mem­perlakukan anak beruang seperti darah dagingnya sendiriBahkan lebih baik, karena anak beruang dianggap sebagai dewaJika anak beruang masih sa­ngat kecil dan belum memiliki gigi untuk mengunyah, maka wanita suku akan menyusuinya

photo via gettyimages.com

Saat beranjak dewasa, beruang tersebut akan dikem­balikan kepada dewa dengan ritual yang sama seperti yang dilakukan ke­pada sang indukBeruang akan dibunuh dengan panah bambu yang telah dilumuri racun dari se­buah bunga dengan nama Aco­nitum yezoense dan dicekik dengan dua batang kayu.

6Cara bertahan hidup suku Ainu

photo via theicrossculturalcitzenprojectgroup13.blogspot.com

Suku Ainu dulunya bertahan hidup dengan cara berburu, menangkap ikan, mengumpulkan bahan makanan, dan berkebunOrang Ainu biasa berburu pada akhir musim gugur hingga awal musim panasMereka berburu di wilayah perburuan bersama beberapa desa (iwor) atau daerah berburu sebuah kampung AinuHewan-hewan yang mereka buru bermacam-macam, mulai dari beruang rusa, kelinci, rubah, rakun, dan lainnya.

Selain berburu, orang Ainu bergantung pada aktivitas menangkap ikan untuk bertahan hidupSuku Ainu kerap mencari ikan trout di musim panas dan salmon di musim gugurIkan jenis huchen dan dace tak luput dari tangkapan orang AinuOrang Ainu menggunakan tombak atau memakai metode membendung sungai atau perangkang keranjang untuk menjerat ikanSelain menangkap ikan di sungai, orang Ainu juga memancing di laut untuk memburu ikan tuna, todak, dan mamalia laut (anjing laut, lumba-lumba, dan ikan paus).

photo via blog.gaijinpot.com

Meski demikian, saat ini cara tersebut sudah tak dipakai lagiKini Suku Ainu hidup dengan bergantung pada perdagangan dengan turisYang menjadi andalan mereka adalah karya mereka yang berupa kerajinan tradisionalKerajinan ini kemudian dijual kepada pengunjung.

7Mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial

photo via dejournal.id

Menurut Mitsuharu Vincent Okada dalam “The Plight of Ainu, Indigenous People of Japan” (2012) yang dikutip dari Tirto.id, orang Ainu menghadapi masalah di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial akibat dari kebijakan asimilasi dan diskriminasiHal ini membuat orang Ainu kesulitan mempertahankan cara hidup tradisional, identitas, keyakinan, bahasa, budaya, dan lahan mereka.

Richard MSiddle dalam “The Ainu: Indigineous People of Japan” (2009) mengatakan hal yang samaDi tengah masyarakat Jepang yang mayoritasnya adalah orang Yamato, masyarakat Ainu dipandang sebagai warga kelas dua, layaknya penduduk asli Amerika, orang Aborigin di Australia, dan lain sebagainyaSecara ekonomi pun mereka terpinggirkan.

8Suku Ainu Jepang yang hidup dalam persembunyian

photo via hoshinoresorts-magazine.com

Suku Ainu yang diyakini sebagai penduduk asli Jepang, kini justru menjadi kelompok minoritas di negeri asal merekaDiduga masih ada ribuan keturunan Ainu, namun jumlahnya takbisa dipastikan karena banyak suku Ainu yang menyembunyikan asal-usul mereka.

Orang-orang Ainu yang masih hidup bahkan tak menyadari garis keturunan merekaOrang tua dan kakek-nenek mereka merahasiakannya untuk melindungi anak-anak mereka dari masalah sosialHingga tahun 1997, pemerintah Jepang sebenarnya melarang kegiatan budaya Ainu dengan harapan masyarakat bisa berpindah ke budaya Jepang modernKeberadaan Suku Ainu Jepang bahkan baru diakui pada tahun 2008 lalu.

9Suku Ainu memiliki bahasa tersendiri

photo via hlrn.org

Bahasa tradisional suku Ainu juga berbeda dari bahasa Jepang lama maupun modernBegitu pula dengan kepercayaan ataupun agama, dimana mereka menganut paham animisme jika dibandingkan dengan Budha serta Shintoisme yang berlaku mayoritas di kalangan orang Jepang.

Bahasa Ainu tidak mengenal bentuk tertulis dan asal-usulnya pun belum diketahuiKini, hanya ada segelintir penutur bahasa asli Suku Ainu dan semuanya sudah berusia tuaSehingga bahasa dan budaya Suku Ainu kini semakin terancam punahKarena minimnya bentuk tertulis, sebagian besar bahasa Ainu ditranskrip dengan menggunakan bahasa Jepang kana, yang juga berpengaruh pada bahasa tersebutSayangnya, eksistensi bahasa Ainu sudah semakin terancam sebagai satu bahasa yang akan punah akibat tekanan dan sensor selama puluhan tahunMeski begitu, suku Ainu tetap bisa berbahasa Jepang agar bisa berbaur dengan masyarakat Jepang lainnya.

10Asal-usul suku Ainu yang misterius

photo via flickr.com (Violet Rose)

Ada banyak gagasan mengeni asal-usul merekaBeberapa menyebutkan bahwa mereka adalah ras yang sama dengan kelompok Aborigin Australia, semacam ras OseaniaSementara yang lainnya mengatakan bahwa Ainu adalah ras keturunan orang mongoloid dari Timur Laut dan Asia Tengah yang bermigrasi ke Jepang sebelum periode JomonBukti genetik tampaknya mendukung teori iniTes DNA pada suku Ainu menunjukkan banyaknya hubungan dengan orang Tibet dan Kepulauan Adaman di Samudera HindiaNamun bukan hanya asal-usul suku Ainu yang misteriusDugaan bahwa mereka adalah penghuni awal Amerika Utara juga menjadi perdebatan.

Nah itulah beberapa fakta seputar suku Ainu yang dipercaya sebagai penghuni pertama pulau Hokkaido JepangBagaimana menurut kalian guys?

website untuk di jual